Bab
1
I.
Pendahuluan
Jurnalistik dan pers sangat erat
kaitannya. Pengertian dari pers sendiri adalah dari kata pers yang artinya adalah media. Karena itulah pers digunakan
sebagai alat, sarana, atau wadah untuk menyiarkan produk-produk jurnalistik.
Jurnalistik adalah merupakan suatu
aktivitas dalam menghasilkan berita, maupun opini. Mulai dari perencanaan,
peliputan dan penulisan yang hasilnya disiarkan pada publik atau khalayak
pembaca melalui media/pers. Dengan kata lain jurnalistik merupakan proses aktif
untuk melahirkan berita. Hasil dari proses jurnalistik yang kemudian menjadi
teks yang dimuat di media, berupa berita maupun opini.
Untuk menghasilkan teks yang baik
dalam bentuk berita, ada beberapa cara atau teknik yang harus diketahui, agar
dalam penyusunannya menjadi lebih teratur sehingga ketika berita yang akan
dimuat di media dapat lebih mudah diterima oleh publik. Dalam makalah ini akan
membahas apa saja yang ada dalam berita, cara pengolah berita berdasarkan
teknik yang telah ada, seperti 5W/1H dan berdasarkan fakta yang ada, serta
nilai berita atau News Value.
Berita juga memiliki anatomi
layaknya tubuh kita. Yang biasa disebut piramida terbalik. Struktur atau
anatomi berita ini juga sangat penting dalam proses pembentukan berita. Karena dalam
anatomi berita ini, kita mempelajari susunan berita itu terdiri dari apa saja. Selengkapnya
akan dibahas dalam bagian pembahasan.
Bab
II
II.
Pembahasan
1.
Sumber
Berita
1.1 Mengenal Sumber Berita
Jenis
berita sesungguhnya mengarah ke sumber berita. Hal yang menjadi masalah adalah
bagaimana wartawan dapat mengenal secara dekat sumber-sumber tersebut. Jadi, kepandaian
bergaul juga menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi seorang wartawan,
selain tentunya pengetahuan bidang yang dipilih dan dasar-dasar jurnalistik.
Gabungan semua itulah yang disebut dengan keterampilan jurnalisme.
Banyak
pemimpin redaksi menyarankan wartawannya untuk juga bersifat ambiguitas dalam
menjalankan hubungan dengan sumber berita. Dalam dua sisi yang bersifat
ambiguitas ini wartawan berpengalaman biasanya sudah punya kearifan dalam
mengambil sikap yang seharusnya dimiliki.
1.2 Tiga
Bentuk Sumber Berita
Sumber-sumber
berita harus dikelompokkan menurut jenis beritanya. Jenis berita politik tertentu
berbeda dengan sumber berita jenis kejahatan atau hukum dan peradilan.
Untuk
masing-masing jenis atau bidang pemberitaan selalu mencakup sumber-sumber
sebagai berikut:
a.
Sumber
Berita Atas Nama Pribadi:
mencakup orang-orang biasa yang juga biasa (ordinary mum) disebut mum
in the street (seperti pengunjung pameran, preman terminal, orang-orang
berlalu-lalang diparkir, pengantar surat, atau berdasarkan profesi seperti
polisi, petugas administrasi kesehatan, pegawai kantor pengadilan, penjaga
kamar mayat,dan sebagainya.
b.
Sumber
Berita Pribadi Atau Nama Kelompok Atau Golongan: mencakup tokoh masyarakat (opinion leader), pimpinan
organisasi bisnis, pimpinan teras partai (the party machinery), anggota
parlemen, para pimpinan yang mewakili komunitas tertentu (suku, bangsa, pemuda,
anak, remaja dan lain-lain).
c.
Sumber
Berita Organisasi/Lembaga/Instansi: mencakup partai politik, pejabat pemerintahan atau lembaga publik (pejabat
humas-PR), asosiasi dagang, asosiasi industri, dan dinas penerangan militer.
Dibawah ini akan dijelaskan secara
konkret apa saja yang dapat disebut sebagai sumber berita. Memahami sumber
berita merupakan bagian dari keterampilan
dibidang kewartawanan. Didalam bukunya yang berjudul Newspaper Reporting
of Public Affairs, C.R.Bush menyebutkan beberapa hal mengenai keterampilan
wartawan/reporter yang harus dikembangkan, yaitu:
ü Harus
dapat mengembangkan dirinya sebaik mungkin sebagaimana sumber beritanya yang
artinya seorang wartawan harus pandai bergaul dengan siapa saja agar dia dapat
mengenal betul-betul sumber-sumber beritanya itu
ü Selalu
ingin tahu
ü Selalu
antusias dan penuh perhatian atau peka, dalam mencertakan suatu kejadian, harus
berupaya membri jawaban atau pertanyaan yang sangat punya arti terhadap suatu
kejadian yang muncul secara alamiah dalam pikiran pembacanya, sperti jumlah korban pada sebuah
kecelakaan, proses pencarian dan evakuasi korban sebuah bencana, dan lain
sebagainya.
ü Harus
bersikap kritis terhadap setiap informasi yang diperolehnya, yang artinya semua
informasi harus diteliti kebenarannya dan keabsahannya pun diperiksa kembali.
ü Resourceful,
artinya bila ada suatu informasi menyangkal secara jelas, dan mencoba menemukan
sumber lain yang lebih cermat dan melengkapi.
ü Harus
menghormati sumber berita yang memercayakannya untuk menggunakan informasi yang
diberikan, misalnya seorang wartawan sudah seharusnya melindungi sumber
beritanya jika sumber tersebut tidak ingin disebutkan namanya.
ü Harus
menguasai betul suatu bidang tertentu, baik ekonomi, politik, kebudayaan,
hukum, teknologi, maupun lainnya. Ia adalah Literary
Craftsman.
2.
Judul
Berita
Demikian
besarnya pengaruh judul berita terhadap opini pembaca, banyak negara yang
mengeluarkan aturan penulisan terhadap berita. Dengan mengutip buku yang
berjudul Exploring Journalism yang ditulin oleh R.E.Wolseley dan
Laurence.R.C, Mochtar Lubis menyebutkan beberapa negara, diantaranya adalah
Austria.
Dekrit
21 Juli 1933 yang dikeluarkan di Austria mengatur mengenai ketentuan penulisan
judul berita yang mencakup sebagai berikut:
I.
Berita
dan karangan tidak boleh mempunyai judul yang tidak cocok dengan isi berita dan
karangan tersebut.
II.
Kepala
berita tidak boleh dicetak dengan huruf lebih besar dari 12 pada (sekitar
seperenam inci) dan panjang kepala berita juga tidak boleh lebih dari 15 cm.
Pelanggaran
atas aturan ini dikenakan denda 2.000 (mata uang Austria).
Dalam
Kode Etik Jurnalistik versi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang lama,
terdapat satu pasal yang mengatur tentang penulisan judul berita. Namun sayang,
dalam Kode Etik Jurnalistik Tahun 2000, pasal tersebut ternyata dihapus. Begitu
juga dalam Kode Etik Jurnalistik Tahun 2006, hal yang sama tidak secara khusus
diatur.
Pasal
9 Kode Etik Jurnalistik yang lama (dibuat dan disahkan pada tanggal 2 Desember
1994 di Batam, Provinsi Riau) mengatakan “Wartawan Indonesia menulis judul
yang mencerminkan isi berita.”
Pernyataan
ini, dari segi redaksi penerbitan pers, sesungguhnya mengandung arti yang sangat kuat sebab
pada praktiknya, tuduhan tidak berdasar, pernyataan berita bohong, atau
pencemaran nama baik ditunjukkan melalui penulisan judul berita.
Berikut
beberapa tuntunan bagi Anda dalam menulis judul berita:
? Tulis sesingkat mungkin dengan maksimal dua belas kata.
Semakin singkat sebuah judul berita, akan semakin baik selama mampu memberi
pemahaman yang sesuai dengan isi berita.
? Terapkan ekonomi kata selama tidak menyalahi kaidah
berbahasa dan mengubah makna kata atau kalimat.
? Harus berisi fakta dan tidak boleh berisi opini, komentar
atau ulasan. Tidak menggunakan kalimat tanya sebab kalimat tanya tidak faktual dan tidak
objektif.
? Mengandung faktor keluarbiasaan, menarik dan boleh berisi
hal yang menegangkan tetapi tidak membohongi pembaca.
? Gunakan kalimat aktif yang mengandung kata kerja supaya
terkesan dinamik, ‘gerak’ , dan hidup.
? Hindari kata sifat sebab kata sifat tidaklah konkret dan
abstrak.
Susunlah kalimat pembuka (teras) berita sebagai pokok
berita, kemudian ambil judul dari teras tersebut. Artinya, jangan menuliskan
judul sebelum merumuskan teras.
2.2 Fungsi Judul Berita (Headline)
Headline atau Judul dalam berita memiliki
peranan yang sangat penting. Berikut ini adalah fungsi atau kegunaan dari Judul
Berita, yaitu :
- Menolong pembaca yang bergegas mengenal kejadian di sekelilingnya.
- Dengan teknik grafika tipe-tipe huruf, judul berita dapat ditonjolkan sehingga menarik orang untuk membaca.
- Mengapa bergegas? Karena sifat manusia modern yang serba tergesa sehingga banyak pembaca yang hanya membaca judul berita.
3.
Baris
Tanggal
Setelah judul,
sebelum masuk pada bagian teras, dalam struktur penulisan berita biasanya
ditulis juga baris tanggal (dateline). Baris tanggal yang merupakan bagian
tanggal di sisi kiri berita dicantumkan tempat dan waktu berita itu ditulis.
Dalam sekilas pandang, pembaca diberi tahu dari mana wartawan mengirim berita
itu dan kapan dikirimkannya.
Contoh (perhatikan
kata yang dicetak tebal):
¡ Lhokseumawe, Antara (28/12). setelah meninjau korban bencana alam gempa bumi di
Maumere, propinsi papua pada saat umat kristiani merayakan Natal, selasa
(28/12) Presiden Yudhoyono bersama rombongan langsung berangkat ke Lhokseumawe,
provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) meninjau korban bencana tsunami yang
terjadi seminggu setelah hari Natal...
Atau,
¡ Lhokseumawe, Kompas – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama rombongan,
Selasa (28/12) langsung berangkat dari Papua menuju Lhokseumawe, Aceh meninjau
korban bencana tsunami...
3.1 Fungsi Baris Tanggal
Baris tanggal
dimaksudkan untuk menunjukkan kapan berita tersebut di-upload. Artinya, ini
menyangkut soal aktualitas. Dengan melihat baris tanggal pembaca segera
mengetahui isiannya masih baru atau sudah lama.
4.
Teras
Berita
Teras yang merupakan
terjemahan dari kata lead (inggris)
merupakan bagian penting dari berita, yaitu bagian pembuka yang juga yang juga
berfungsi sebagai pokok berita atau bagian inti dari berita. Umumnya wartawan
pemula akan mengalami kesulitan dibagian ini.
Nasib sebuah berita memang sangat ditentukan oleh bentuk terasnya karena
pilihan berita yang disajikan untuk pembaca menjadi semakin beragam. Karena
ingin menonjolkan bagian penting, teras berita bisa juga merupakan ringkasan
dari berita. Teras berita umumnya memuat lengkap unsur-unsur berita (5W dan
1H).
Oleh karena itu, sering kali
dikatakan teras harus mampu menarik perhatian pembaca. Tujuannya adalah supaya
pembaca berkeinginan untuk terus melanjutkan bacaan beritanya dari awal hingga
akhir.
4.1 Fungsi Teras Berita
![]() |
4.2Jenis
Teras Berita
Teras berita
atau Lead memiliki 2 jenis, yaitu:
I.
Teras berita 5W+1H
Teras berita ini
memiliki unsur:
a. Apa
b. Siapa
c. Di
mana
d. Kapan
e. Mengapa
f. Bagaimana
II.
Teras berita Non 5W+1H
Teras berita ini
mengandung unsur:
a. Kesimpulan
b. Pernyataan
c. Kutipan
d. Kontras
e. Menjerit
f. Surat
pribadi
5.
Tubuh
Berita
Tubuh berita (body of news story) adalah bagian
pengembangan dari teras berita. Tubuh berita berfungsi untuk menjelaskan tema
atau pokok beritanya. Tubuh berita merupakan bagian penting dari berita yang utuh dan lengkap. Bahkan
susunannya dibagi menjadi beberapa bagian. Sebuah berita mencakup teras sebagai
bagian pertama, tubuh berita sebagai bagian kedua, dan akhir berita sebagai
bagian ketiga. Teknik penyusunan alinea dalam tubuh karangan atau berita
terdiri atas beberapa pada penuturan, yaitu Tematik, Spiral, Blok Paragraf, dan
Kronologis.
Bahasa berita
adalah bahasa yang komunikatif, lugas, ringkas, padat dan mudah dipahami. Sementara
itu, Bahasa Jurnalistik adalah langgam
(gaya) bahasa tulis yang hemat kata-kata (word economy), namun tidak merusak
tata bahasa baku atau esuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan kata lain
bahasa jurnalistik adalah bahasa yang menggunakan sedikit kata, namun
mengungkapkan banyak hal.
5.1
Bentuk Tubuh Berita
Ada beberapa
macam bentuk tubuh berita, diantaranya:
? Piramida
Disusun dalam bentuk untaian kata yang dimulai
dengan hal-hal yang kurang penting, kemudian meningkat kepada hal-hal yang penting,
dan diakhiri dengan hal sangat penting, atau klimaks dari peristiwa yang diberitakan.
·
Awal kejadian(KURANG PENTING).
·
Perkembangan Kejadian(PENTING).
·
KlimaksPeristiwa(PENTING).
? Kronologis
Disusun hamper sama
dengan bentuk piramida. Tetapi yang dipentingkan adalah kronologis peristiwa. Dipaparkan
dari mulai peristiwa dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan jalannya peristiwa.
Dan semuanya dikemukakan secara rinci.
? Piramida
Terbalik
Disusun kebalikan
dari bentuk piramida. Bentuk ini mendahulukan hal-hal yang sangat penting (Klimaks)
dari peristiwa. Selajutnya diikuti oleh hal-hal yang penting. Diakhiri oleh hal-hal
yang kurang penting.
Berikut
adalah contoh struktur piramida terbalik, Sebelum pola penulisan berdasarkan formula 5W+1H atau
gaya piramida terbalik ditemukan,orang cenderung menulis dengan gaya mengikuti
urutan kejadian yang disebut dengan pola kronologis. Gaya ini, selain terasa sangat datar juga kurang membantu
pembaca dalam menangkap esensi beritanya terkesan sangat monoton. MacDougall menyebutkan
bahwa gaya piramida terbalik sama dengan gaya spiral, yaitu tulisan yang
melebar diatasnya dan kian menyempit kebawahnya, seperti gambar di
bawah ini:
![]() |
? Blok
Paragraf
Dalam bentuk ini, semua bagian dari
peristiwa yangdiberitakan dianggap sama pentingnya.
6.
Petunjuk
dalam Menulis Berita
ada beberapa cara dalam menulis
berita, berikut ini adalah beberapa petunjuk dalam menuliskan berita yang baik
dan benar, yaitu:
&
Ringkasan
petunjuk menurut Prof. John Hobenberg,
sebagaimana dikutip sebagai lampiran (lampiran III) oleh Rosihan Anwar dalam
bukunya bahasa Jurnalistik dan
Komposisi ,dibagi menjadi beberapa patokan :
ü Teliti, ringkas, jelas dan mudah dimengerti.
ü Gunakan kalimat yang relatif singkat, sederhana dan satu
paragraf cukup terdiri atas satu hingga tiga kalimat.
ü Satu gagasan sama dengan satu kalimat.
ü Prioritaskan kata-kata yang pendek.
ü Gunakan kata kerja yang kuat (kata aktif) dan berhemat
dalam menggunakan kata sifat (adjective).
&
Spesifik
dalam penulisan (seperti dalam menyebutkan tinggi, berat, jarak dan lain-lain).
ü Jalin kedekatan dengan pembaca sehingga menjadi lebih
menarik, baik secara fisik maupun secara emosional.
ü Kaitkan statistik dengan sesuatu yang dapat dipahami.
ü Cermatilah penulisan berita dengan pola piramida terbalik
(spiral).
ü Jelaskan asal sumber berita spot (spot news story).
ü Sebutkan sumber, baik dari sebuah pidato, wawancara
maupun keterangan umum lainnya.
ü Gunakan kutipan-kutipan yang mengandung arti secara
parsial.
ü Wartawan bebas memberi penafsiran selama pewarta dalam
posisi mengetahuinya.
III.
Penutup
Demikian pembahasan tentang teknik
dasar penulisan berita dalam kegiatan Jurnalistik. Dengan makalah ini semoga
dapat menambah wawasan tentang informasi apa saja yang berkaitan dengan
penulisan berita.
IV.
Daftar
Pustaka
& Willing
Barus, Sedia.Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga. 2010.


Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus